Cara Merawat Gigi Anak
Seringkali para orangtua kurang peduli terhadap kondisi dan kesehatan gigi pada anak. Padahal seharusnya orangtua berperan aktif untuk menyikat gigi anak secara rutin sejak gigi pertama balita mereka tumbuh.
Meskipun kerusakan pada gigi sebagian besar dapat dicegah dengan perawatan yang baik, namun menurut American Academy of Pediatrics, penyakit akibat kerusakan gigi pada anak merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dari anak usia 6 sampai 11 dan remaja usia 12 sampai 19.
Bahkan mereka menyebutkan bahwa kerusakan gigi merupakan lima kali lebih besar dari asma dan tujuh kali lebih besar dari demam pada anak. Setelah diketahui bahwa gigi anak bermasalah, barulah para orangtua mencari jalan untuk mengobatinya.
Padahal, akan lebih baik mencegah daripada mengobati? Berikut tujuh cara untuk melindungi kesehatan gigi pada anak.
1. Mengenalkan perawatan gigi sejak dini
Kenalkanlah perawatan secara rutin seperti membersihkan gigi minimal 2 kali sehari disertai dengan berkumur.
2. Ajarkan anak cara menyikat gigi yang benar
Awal kemunculan gigi pada balita merupakan langkah awal para orangtua untuk mengenalkan metode pembersihan yang benar. Jika baru ada satu gigi, Anda dapat menggunakan kain kasa. Bahkan sebelum bayi Anda memiliki gigi, Anda dapat dengan lembut membersihkannya dengan waslap. Setelah ada gigi tambahan, ada baiknya Anda membeli sikat gigi bayi yang sangat lembut.
3. Hindari penggunaan botol susu
Cairan manis yang melekat pada bayi, menyediakan makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat memicu kerusakan gigi. Jika memang sulit, Anda dapat memberikan air mineral setelah anak Anda meminum susu sebelum ia terlelap.
4. Batasi pemberian minuman manis
Kebanyakan anak memang menyukai rasa yang manis. Jus buah yang ditambahkan banyak gula pada dasarnya akan menyebabkan kerusakan pada bagian gigi depan jika diberikan secara sering.
5. Bijak terhadap pemberian empeng pada bayi
Penggunaan empeng ketika bayi akan tidur, biasanya banyak dipilih oleh para orangtua untuk mencegah rewel pada bayi. Namun tanpa disadari, sebenarnya menyedot terlalu kuat pada empeng dapat mempengaruhi garis gigi atas dan bawah, bahkan dapat mempengaruhi bentuk mulut.
6. Peduli terhadap obat sirup
Ketika anak terserang sakit, biasanya dokter memberikan resep obat yang memiliki rasa manis, seperti obat berbentuk sirup. Hal itu tidaklah salah, untuk memudahkan anak mau mengkonsumsi obat. Namun, para orang tua seharusnya peduli terhadap hal tersebut, obat sirup yang terlalu manis jika dibiarkan menempel pada gigi, beresiko pada kerusakan gigi. Untuk pencegahan, berilah air mineral yang banyak setelah anak Anda mengkonsumsi obat sirup.
7. Berikan sikat gigi yang mereka sukai
Anda dapat mengajak anak untuk membeli sikat gigi beserta pasta gigi bersama di supermarket. Dengan demikian mereka bebas memilih varian warna pata gigi yang berwarna-warni. Dengan harapan menyikat gigi adalah hal yang menyenangkan.
Meskipun kerusakan pada gigi sebagian besar dapat dicegah dengan perawatan yang baik, namun menurut American Academy of Pediatrics, penyakit akibat kerusakan gigi pada anak merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dari anak usia 6 sampai 11 dan remaja usia 12 sampai 19.
Bahkan mereka menyebutkan bahwa kerusakan gigi merupakan lima kali lebih besar dari asma dan tujuh kali lebih besar dari demam pada anak. Setelah diketahui bahwa gigi anak bermasalah, barulah para orangtua mencari jalan untuk mengobatinya.
Padahal, akan lebih baik mencegah daripada mengobati? Berikut tujuh cara untuk melindungi kesehatan gigi pada anak.
1. Mengenalkan perawatan gigi sejak dini
Kenalkanlah perawatan secara rutin seperti membersihkan gigi minimal 2 kali sehari disertai dengan berkumur.
2. Ajarkan anak cara menyikat gigi yang benar
Awal kemunculan gigi pada balita merupakan langkah awal para orangtua untuk mengenalkan metode pembersihan yang benar. Jika baru ada satu gigi, Anda dapat menggunakan kain kasa. Bahkan sebelum bayi Anda memiliki gigi, Anda dapat dengan lembut membersihkannya dengan waslap. Setelah ada gigi tambahan, ada baiknya Anda membeli sikat gigi bayi yang sangat lembut.
3. Hindari penggunaan botol susu
Cairan manis yang melekat pada bayi, menyediakan makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. Bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat memicu kerusakan gigi. Jika memang sulit, Anda dapat memberikan air mineral setelah anak Anda meminum susu sebelum ia terlelap.
4. Batasi pemberian minuman manis
Kebanyakan anak memang menyukai rasa yang manis. Jus buah yang ditambahkan banyak gula pada dasarnya akan menyebabkan kerusakan pada bagian gigi depan jika diberikan secara sering.
5. Bijak terhadap pemberian empeng pada bayi
Penggunaan empeng ketika bayi akan tidur, biasanya banyak dipilih oleh para orangtua untuk mencegah rewel pada bayi. Namun tanpa disadari, sebenarnya menyedot terlalu kuat pada empeng dapat mempengaruhi garis gigi atas dan bawah, bahkan dapat mempengaruhi bentuk mulut.
6. Peduli terhadap obat sirup
Ketika anak terserang sakit, biasanya dokter memberikan resep obat yang memiliki rasa manis, seperti obat berbentuk sirup. Hal itu tidaklah salah, untuk memudahkan anak mau mengkonsumsi obat. Namun, para orang tua seharusnya peduli terhadap hal tersebut, obat sirup yang terlalu manis jika dibiarkan menempel pada gigi, beresiko pada kerusakan gigi. Untuk pencegahan, berilah air mineral yang banyak setelah anak Anda mengkonsumsi obat sirup.
7. Berikan sikat gigi yang mereka sukai
Anda dapat mengajak anak untuk membeli sikat gigi beserta pasta gigi bersama di supermarket. Dengan demikian mereka bebas memilih varian warna pata gigi yang berwarna-warni. Dengan harapan menyikat gigi adalah hal yang menyenangkan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Post a Comment